Abstract :
Abstrak RPTRA khususnya di wilayah Meruya Selatan Jakarta Barat merupakan Ruang Publik Terpadu Ramah anak yang cukup rindang karena dikelilingi oleh berbagai macam pohon dan tanaman. Namun, banyaknya pohon rindang membuat daun yang berguguran juga banyak. Tumpukan daun-daun yang berguguran merupakan sampah organik yang harus dibersihkan setiap hari agar lingkungan RPTRA menjadi bersih dan rapi. Penanganan yang telah dilakukan selama ini adalah dengan mengumpulkan sampah daun, menumpuknya kemudian membawanya ke TPA menggunakan mobil pengangkut sampah dari kelurahan. Artinya proses penanganan sampah-sampah ini sangat bergantung terhadap kedatangan mobil angkut, sedangkan jika mobil pengangkut sampah tidak datang maka sampah dibiarkan menumpuk. Proses pengelolaan sampah organik ini dinilai masih kurang efektif sehingga perlu dikembangkan cara lain terkait pengelolaan sampah organik agar bisa dilakukan secara mandiri oleh pihak RPTRA dengan biaya yang murah dan mudah untuk dilaksanakan. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pelatihan kepada pengelola RPTRA dan masyarakat di sekitar Meruya Selatan tentang Pengelolaan sampah organik daun menggunakan teknologi lubang biopori. Setelah kegiatan kuesioner disebar kepada peserta, dan didapat bahwa sebesar 98% peserta menyatakan puas terhadap kegiatan ini, dan 95% peserta menyatakan harapannya untuk bisa menerapkan ilmu tentang pengolahan sampah organik menggunakan lubang biopori di lingkungan RPTRA dan rumah tangga mereka.
Keyword :
Kata Kunci: Drainase Vertikal, Sumur Biopori, Sampah Organik